FENOMENA KULIT BUNDAR

Judul yang saya tulis diatas sangat tidak asing lagi bagi seluruh pecinta olahraga terutama rakyat Indonesia. Begitu besarnya harapan rakyat Indonesia dalam persepakbolaan sangatlah terasa akhir-akhir ini. Jika kita melihat side back beberapa tahun sebelumnya saya yakin banyak yang memandang sebelah mata TIMNAS bahkan bersikap pesimistis begitu pula yang saya alami. amun saat ini bisa kita lihat betapa persepakbolaan Indonesia menunjukkan kemajuan yang positif meski belum bisa disamakan dengan persepakbolaan negara lain terutama di benua Eropa dan benua America. Fenomena ini bahkan mampu membangkitkan rasa nasionalisme bangsa ini. Ditengah tengah eforia akan kebanggaan memakai lambang garuda (garuda didadaku) toh masih ada juga rakyat Indonesia yang memberikan pendapat miring mengenai ketidak pantasan pemakaian lambang garuda dengan alasan melanggar undang-undang. Sangat ironi memang disaat sebagian besar rakyat Indonesia begitu bangganya menggunakan lambang itu justru seolah dipatahkan oleh segelintir orang yang berpendapat bahwa hal itu melanggar undang-undang. Saya bukanlah pakar hukum atau pakar perundang-undangan namun menurut hemat saya setiap warga negara berhak untuk membanggakan lambang negaranya dan berhak memakainya asal masih dalam koridor kewajaran berkebangsaan. Eforia inipun banyak dimanfaatkan oleh petinggi - petinggi negeri ini entah itu secara tulus ataupun (maaf) mencari muka. Seyogyanya kita berterimakasih dengan Firman Utina dan kawan - kawan apapun hasilnya nanti. Karena atas perjuangan mereka dilapangan, mereka telah mampu membangunkan kembali rasa Patriotisme, nasionalisme dan rasa kebanggan sebagai bangsa yang besar. Mereka telah menunjukkan bahwa bangsa ini tidak perlu banyak bicara tapi wujudkanlah dengan banyak bekerja. Semoga apa yang kita semua inginkan dapat terwujud untuk kebesaran persepakbolaan indonesia. Jayalah Indonesiaku, Jayalah Negeriku.